Wednesday, March 23, 2011

Kasih Ibu Bapa Tanpa Syarat

Assalamualaikum

Onesue mendapat email dari sahabat, berkenaan perbualan di antara pensel dan pemadam. Sangat cantik, sangat indah pengorbanan dan kasih dari ibu bapa yang boleh dikatakan tanpa syarat. Hayatilah bersama :

Pencil: I'm sorry....

Eraser: For what? You didn't do anything wrong

.
Pencil: I'm sorry cos you get hurt bcos of me. Whenever I made a mistake, you're always there to erase it. But as you make my mistakes vanish, you lose a part of yourself. You get smaller and smaller each time.

Eraser: That's true. But I don't really mind. You see, I was made to do this. I was made to help you whenever you do something wrong. Even though one day, I know I'll be gone and you'll replace me with a new one, I'm actually happy with my job. So please, stop worrying. I hate seeing you sad. :)

I found this conversation between the pencil and the eraser very inspirational. Parents are like the eraser whereas their children are the pencil. They're always there for their children, cleaning up their mistakes. Sometimes along the way... they get hurt, and become smaller (older, and eventually pass on). Though their children will eventually find someone new (spouse), but parents are still happy with what they do for their children, and will always hate seeing their precious ones worrying, or sad

Untuk ibu bapa yang mengeluh apabila pengorbanan mereka seolah-olah tidak dihargai, ingatlah bahawa ALLH maha adil, maha mengetahui dan maha penyayang. Teruslah mengasihi anak-anak anda, tanpa syarat. Doakan anak-anak sehingga ke akhir hayat anda. Biarpun nanti anak-anak tidak menghargainya, ingatlah bahawa balasan ALLAH itu lebih baik dari penghargaan mereka

Untuk anak-anak yang semakin lupa diri, muhasabahlah. Mintalah ampun dari ibu bapa anda. Walaupun mungkin ada perkara yang membuatkan anda kecil hati, maafkan ibu bapa anda dan bersabarlah. Pengorbanan mereka tidak mungkin dapat kita balas sampai bila-bila. Dan ingatlah, kasih sayang ALLAH lebih baik dari itu.

Semoga perbualan antara pensel dan pemadam di atas dapat memberikan dorongan dan inspirasi kepada sesiapa sahaja yang membaca blog ini.

Wallahua'lam

No comments: